Senin, 09 April 2012

MEGAPOLITAN
Ini Pilihan Favorit Tahanan Saat Menunggu Sidang
Ilustrasi 
JAKARTA — Saat-saat menunggu dimulainya sidang pengadilan dan menantikan kepulangan ke rumah tahanan adalah waktu yang paling membosankan bagi sebagian besar terdakwa. Pasalnya, saat itu bisa berlangsung selama berjam-jam, dari pagi hingga sore hari. Saat-saat seperti itu biasanya dimanfaatkan para tahanan dengan berkerumun di jeruji besi untuk sekadar melihat mereka yang berlalu lalang di sekitar ruang pengadilan.
Haryawan (37) adalah pria yang menangkap peluang bisnis di balik wajah-wajah berkeringat dengan raut murung yang berimpitan di balik jeruji sel-sel sempit Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Ia tahu barang yang dibutuhkan untuk mengisi saat-saat membosankan seperti itu: rokok dan kopi.
"Sejak delapan tahun lalu, saya putuskan untuk jualan rokok, kopi, dan minuman ringan lain," kata Heryawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/4/2012).
Sebelumnya, Bang Hery, sapaan Heryawan, sempat berjualan pakaian. Targetnya adalah keluarga tahanan yang hendak membelikan pakaian baru saudara mereka yang sedang meringkuk di balik jeruji. Namun, Hery segera sadar, selain nilai investasinya lebih tinggi, keuntungan yang ditangguknya jauh dari harapan.
Dari pengamatan sehari-hari, dia menangkap peluang bisnis yang lebih sederhana, tetapi lebih sesuai dengan kebutuhan puluhan tahanan yang disidangkan setiap harinya. Kopi dan rokok pun menjadi andalan baru jualannya.
"Memang jualan rokok dan kopi jauh lebih untung. Ada yang bisa habisin tiga gelas sambil nungguin sidang," ujar Hery.
Pria dengan pendidikan terakhir tingkat SMA itu bahkan bisa mengidentifikasi jenis rokok dan kopi yang paling digemari tahanan. Dia lantas menyebut salah satu merek rokok kretek dan satu merek kopi kemasan per gelas yang paling laku dijual.
Pria dengan dua anak itu juga menyebut Senin dan Rabu sebagai hari-hari ketika dagangannya sedang sangat laris diserbu pembeli. Senin dan Rabu adalah jadwal dilangsungkannya sidang pidana di PN Jaksel. Selain jumlah terdakwa yang akan disidangkan biasanya jauh lebih banyak, jumlah pengunjung, terutama pihak keluarga dan kerabat, pun meningkat dibandingkan hari yang lain.
"Senin dan Rabu paling untung. Bisa di atas cepek (Rp 100.000)," ungkap Hery.
Hari puncak membeludaknya jumlah pengunjung, yaitu hari Jumat, justru menjadi hari yang tidak menguntungkan baginya. Padahal, hari Jumat biasanya berlangsung sidang pengurusan SIM pengendara kendaraan yang ditilang. Walaupun jumlah pengunjung sidang pada hari itu bisa beratus-ratus orang, pengunjung yang bermasalah dengan SIM jarang memesan minuman dari dia.
"Sidang SIM malah biasanya sepi (pembeli), Mas," lanjut Hery.
Karena itu, Hery tidak pernah mengalihkan target dagangannya. Para tahanan tetap pembeli utamanya. Pengunjung lain, termasuk pengacara dan rombongan wartawan, adalah target keduanya.
"Alhamdullilah, sampai sekarang masih cukup untuk biaya keluarga sehari-hari. Anak yang sulung, cewek, tahun ini masuk SD," kata Hery, mensyukuri pekerjaan dan penghasilannya.  
 www.pulogadingcity.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar