Sabtu, 12 Mei 2012

90 Gepeng Nikah Massal, Sulit Ucapkan Ijab
 
 Salah satu pasangan calon suami istri, dari gelandangan dan pengemis (Gepeng) di kota Malang, Jawa Timur, saat nikah massal. Mereka sulit mengucapkan ijab qubul saat nikah di masjid Raden Patah, Universitas Brawijaya (UB) Malang. Jumat (11/5/2012).
MALANG — Sebanyak 90 gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Malang, Jawa Timur, dinikahkan secara massal di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya pada Jumat (11/5/2012) kemarin.

Uniknya, banyak gepeng yang sulit ucapkan ijab kabul. Menurut perwakilan Humas LSM Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT), Ipin, target awal jumlah calon pasangan suami istri (calon pasutri) yang akan dinikahkan adalah 100 orang. Namun karena terbentur status pernikahan yang masih resmi, peserta yang sudah dipastikan menikah sekitar 90 orang.

Tujuan nikah masal kali ini adalah identifikasi bagi para warga Malang yang selama ini tidak bisa membuat identitas diri sebagai warga negara Indonesia karena terbentur permasalahan status pernikahan.

"Jika sudah menikah secara resmi, anak-anak mereka nanti kan bisa punya akta kelahiran. Mereka juga sama dengan warga normal lainnya," katanya.

Sementara itu, penghulu membutuhkan waktu sekitar 15 menit saat proses ijab kabul Buniran (57) suami dari Karmi (40), salah satu pasangan, dalam prosesi pernikahan keduanya. Hal itu terjadi karena mempelai laki-laki tak tahu mengucapkan ijab kabul.

Buniran berulang kali salah mengucapkan ijab kabul. "Sebelumnya saya sudah diajari, tetapi saat nikah salah terus. Mungkin karena banyak orang," akunya saat ditanya Kompas.com seusai akad.

Buniran sehari-hari mencari nafkah sebagai pengamen di jalan wilayah Kota Malang. Ia menggunakan mas kawin uang senilai Rp 20.000. "Kami senang akhirnya bisa menikah dan punya surat nikah yang sah," katanya bangga.

Senada dengan Jumari (31), suami dari Juanah (20), yang sebelumnya sudah pernah menikah siri pada 2006, juga tak bisa mengucapkan ijab kabul. "Saya takut. Padahal saya sudah hafal. Saat ijab kabul tidak hafal," katanya.