Kamis, 10 Mei 2012

Sukhoi Superjet 100 Belum Dapat "Type Certificate"
 
 pesawat Sukhoi Superjet 100
JAKARTA - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, menyebutkan pesawat Sukhoi Superjet 100 harus mendapatkan type certificate sebelum masuk dan beroperasi menjadi pesawat komersil di Indonesia.
Sukhoi memang diketahui telah mengadakan kontrak pembelian pesawat dengan sejumlah maskapai swasta, seperti Sky Aviation dan Kartika Airlines. Namun, jenis pesawat baru itu belum mendapatkan sertifikat yang dipersyaratkan.
"Untuk Indonesia belum semuanya karena yang mengajukan adalah pabriknya. Pabriknya belum mengajukan. Karena mereka boleh berencana, ini Kartika pesan, ini pesan, tapi kan harus ada sertifikatnya," ujar Herry, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (10/5/2012).
Menurut dia, pesawat buatan Rusia tersebut baru bisa masuk ke Indonesia bila sudah mendapatkan type certificate dari Indonesia. Proses pemeriksaan pesawat untuk mendapatkan sertifikat tersebut pun dilakukan baik oleh Rusia dan Indonesia.
Proses tes untuk mendapatkan sertifikat tersebut bisa berlangsung hingga paling lama lima tahun. Lama waktu tersebut karena tes dilakukan secara menyeluruh.
Namun, kata dia, di Indonesia, tes tidak dilakukan secara penuh. Ini karena Sukhoi tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari negaranya dan sertifikat kelayakan terbang dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).
"Kita memvalidasi. Jadi kita melihat secara overall tentunya bagaimana mereka mensertifikasi. Dasar hukumnya dia apa dan standarnya yang mana," jelas dia.
Herry menyebutkan, bila setelah dipelajari ditemukan bahwa standar sama dengan dengan standar nasional maka tes hanya dilakukan secara acak. Tes pun dilakukan di Rusia. Dan proses melakukan tes tersebut pun tidak lama yakni maksimum dua minggu.
"Tim kita ke Rusia, ke pabriknya," jelas Herry.
Namun, Herry memastikan, belum ada permintaan dari Sukhoi untuk sertifikasi pesawat jenis Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) sore.
"Belum ada permintaan. Baru ngomong-ngomong aja," pungkas dia.