Kamis, 05 April 2012

SAINS
Asian Agri Terima Sertifikasi ISCC
Shashibhushan Jogani dan Noro Hutomo (pertama dan kedua dari kanan) mewakili SGS Indonesia mengucapkan selamat atas perolehan sertifikasi International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) kepada Asian Agri, diwakili oleh Freddy Widjaya, Head of Sustainability (kedua dari kiri), yang disaksikan oleh Irwan Gunawan, Deputy Director Market Transformation, WWF Indonesia (pertama dari kiri). Dengan diterimanya sertifikasi ini berarti Asian Agri mampu menyediakan minyak sawit sesuai dengan Standar Renewable Energy Uni Eropa, dan menjadikan perusahaan sebagai salah satu penghasil CPO bersertifikasi ISCC terbesar di Indonesia.
JAKARTA - Asian Agri melalui unit usaha PT Inti Indosawit Subur menerima sertifikat resmi sebagai produsen CPO yang memenuhi standar International Sustainibility & Carbon Certification (ISCC).

Sertifikasi tersebut mencakup dua pabrik perusahaan yang berlokasi di Jambi, yaitu Tungkal Ulu dan Muara Bulian, dari keseluruhan 6 pabrik yang telah menerima sertifikasi ISCC yang terletak di Riau dan Jambi.

Dengan sertifikasi ini berarti Asian Agri mampu menyediakan minyak sawit sesuai dengan Standar Energi Terbarukan Uni Eropa (EU Renewable Energy Directive).

Selain itu, CPO bersertifikasi ISCC berpotensi untuk mendapatkan premium sekitar US$20 – US$30 per ton dari harga di pasar dunia.

"Pencapaian ini menunjukkan komitmen Asian Agri sebagai produsen CPO yang bertanggung jawab," ungkap Noro Hutomo, Agri Business Manager, SGS Indonesia lewat siaran persnya, Kamis (5/4/2012).

"Dengan pencapaian ini memungkinkan Asian Agri untuk menyediakan produk yang sesuai standar minyak sawit lestari dan diakui oleh pasar internasional," tambahnya.

Head of Sustainability Asian Agri, Freddy Widjaya mengatakan, sertifikasi menunjukkan bahwa Asian Agri Group menjalankan usaha kelapa sawit yang ramah lingkungan.

Selain sertifikasi ISCC, beberapa perkebunan dan pabrik pengolahan sawit Asian Agri yaitu Buatan dan Ukui Group juga telah menerima sertifikasi RSPO.

Sertifikasi RSPO ini merupakan bagian dari proses sertifikasi yang tengah berjalan untuk keseluruhan perkebunan Asian Agri lainnya. Target perusahaan untuk memperoleh sertifikasi RSPO bagi semua kegiatan operasional kelapa sawitnya adalah pada tahun 2018 mendatang.

ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) merupakan sistem sertifikasi bertaraf internasional pertama untuk membuktikan sustainability, traceability dan penghematan dari efek gas rumah kaca untuk segala jenis produksi biomass (energi yang terbarukan), memberikan pembuktian yang positif setelah beroperasi selama setahun.

Sertifikasi ISCC dikeluarkan oleh SGS Germany, yaitu sebuah perusahaan global yang bergerak di bidang inspeksi, verifikasi, pengujian dan sertifikasi. Badan Federal Pertanian dan Pangan Jerman (BLE) telah mengakui dan memberikan wewenang kepada SGS Germany untuk melakukan sertifikasi produksi biomass.
 www.pulogadingcity.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar