Sabtu, 14 April 2012

BISNIS
Rp 1 Triliun Angkat Beban Pengusaha Baru
Ilustrasi 
JAKARTA - Pemerintah mengusulkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk menghilangkan beban perizinan yang saat ini menjadi ganjalan utama para wirausahawan muda. Dengan dana tersebut dapat tercipta 100.000 pengusaha muda yang sudah memiliki izin usaha secara lengkap dan mendapat modal awal antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta per orang.
"Dengan dana tersebut, seorang pengusaha muda akan mendapat surat izin usaha perdagangan, nomor pokok wajib pajak, hingga Angka Pengenal Impor," kata Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Perindustrian, Kementerian Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawady, Sabtu (14/4/2012).
Menurut Edy, pemerintah sudah memberi bantuan dari segala segi untuk merangsang angkatan kerja muda memulai usaha kreatifnya, mulai dari penerapan teknologi sederhana, mengawinkan usaha-usaha kecil, akses pada sumber permodalan, hingga mengembangkan kurikulum wirausaha di sekolah-sekolah. Akan tetapi, semua hal itu tidak bisa berhasil menciptakan wirausahawan muda baru jika hambatan perizinannya tidak dihilangkan.
Saat ini ada dua opsi untuk mengatasi masalah perizinan itu, yakni menghilangkan perizinan itu khusus untuk usahawan muda atau pemerintah menyediakan anggaran yang diberikan untuk perizinan itu. Saat ini, kebijakan resmi yang dipilih pemerintah masih pada usaha menghapuskan perizinan.
"Namun, langkah itu tidak pernah bisa berjalan karena penghapusan perizinan akan berbenturan dengan banyak aturan. Atas dasar itu, kami mengusulkan di Kantor Menko Perekonomian ada dana untuk mengangkat beban perizinan itu sekitar Rp 1 triliun untuk menciptakan 100.000 usahawan muda baru yang siap mengembangkan bisnisnya," tutur Edy.
Saat ini, dana yang dibutuhkan untuk mendapatkan seluruh perizinan usaha hingga SIUP dan memiliki status perseroan terbatas adalah sekitar Rp 2,5 juta, sehingga untuk memberi izin usaha kepada 100.000 orang dibutuhkan Rp 250 miliar. Adapun untuk memberikan modal awal, pemerintah akan mengalokasikan dana Rp 750 miliar agar dapat dibagikan antara Rp 5 juta - Rp 20 juta per orang.
Edy menambahkan, Indonesia sendiri belum memanfaatkan sumber-sumber pendanaan program yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga internasional dalam menciptakan usahawan muda. "Itu jumlahnya bisa puluhan juta dollar AS per tahun. Antara lain ada dana dari Perserikatan Bangsa-bangsa dan komunitas ASEAN-Korea. Kendalanya adalah belum ada institusi bisnis yang diajukan. Program ini sangat dimanfaatkan oleh Vietnam," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Ekonomi Rakyat (RER) Taufik Amrullah menargetkan akan menghimpun 10.000 lulusan pendidikan kewirausahaan dari berbagai program yang disiapkan pemerintah sebagai kelompok usahawan baru yang diproyeksikan memiliki bisnis mandiri. Mereka diupayakan tidak hanya mengembangkan bisnis untuk sekadar bertahan hidup tetapi dapat mengembangkan perekonomiannya ke tahap lanjut.
"Mereka tidak disiapkan untuk bertahan hidup tetapi bagaimana caranya agar menjadi kaya. Untuk ini, masih banyak usahawan muda yang membutuhkan penjodohan. Misalnya, pengusaha kreatif pengembang kompor hemat bahan bakar dengan pengembang panganan berbahan dasar pisang," tuturnya.  www.pulogadingcity.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar